Beranda | Artikel
Allah Sangat Suka Pujian - Surah Al-Baqarah 243
Jumat, 22 Juli 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Allah Sangat Suka Pujian – Surah Al-Baqarah 243 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 19 Dzulhijjah 1443 H / 19 Juli 2022 M.

Download kajian sebelumnya: Allah Menjelaskan Ayat-AyatNya – Surah Al-Baqarah 242

Allah Sangat Suka Pujian – Surah Al-Baqarah 243

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Tidakkah kamu melihat kepada orang-orang yang keluar dari negeri mereka dan mereka berjumlah ribuan karena takut kematian; maka Allah pun berfirman kepada mereka: ‘Matilah’, maka mereka pun mati, kemudian Allah pun menghidupkan mereka kembali. Sesungguhnya Allah pemilik keutamaan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. Al-Baqarah[2]: 243)

Ayat ini tentang kisah orang-orang yang ada di zaman Bani Israil dimana mereka lari dari wabah penyakit karena takut mati. Tapi apa yang terjadi, ternyata Allah malah matikan mereka semua yang kemudian setelah itu Allah hidupkan mereka kembali.

Dari ayat ini kita ambil faedah:

Allah Ta’ala berbicara dengan yang Allah inginkan

Allah Ta’ala berfirman:

…إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن …

“Apabila Allah menginginkan sesuatu, maka Allah cukup mengatakan ‘kun (jadilah)`” 

Artinya Allah Ta’ala berbicara dengan apa yang Allah inginkan, bukan sebatas kalimat ‘kun’ saja.

Contoh ketika Allah menciptakan pena. Maka Allah berfirman kepada pena itu: “uktub (tulislah)”. Jadi kata-kata “kun” itu sifatnya umum, bukan artinya Allah tidak berbicara dengan kalimat yang lain.

Balaghah bahasa Arab

Bolehnya dalam bahasa Arab menghilangkan sesuatu yang sudah diketahui. Dimana Allah mengatakan: “‘Matilah kalian’, kemudian Allah hidupkan mereka.”

Ada kalimat yang dihilangkan di sini, yaitu: “‘Matilah kalian’ maka mereka pun mati, kemudian Allah hidupkan mereka.” Ini termasuk balaghah.

Allah sangat suka pujian

Allah memuji diriNya terhadap nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Dimana Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah pemilik karunia kepada manusia.”

Allah memuji diriNya bahwa Allah yang memberikan semua kenikmatan kepada manusia. Oleh karena itu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak ada siapapun yang paling menyukai pujian dari Allah ‘Azza wa Jalla.”

Allah sangat suka pujian. Maka Allah cinta kepada hamba-hambaNya yang banyak memuji diriNya. Sedangkan manusia tidak boleh punya sifat suka pujian. Karena manusia itu memang tidak berhak dipuji. Semua karunia, semua kelebihan, semua kekayaan dan yang lainnya semua dari Allah.

Allah pemiliknya, Allah yang memberi, seharusnya yang dipuji adalah Allah, bukan kita. Kalau kita punya sifat suka pujian, maka sifat ini tercela, yang berakibat akhirnya kemudian kita tidak bisa ikhlas.

Kalau Allah memang terpuji. Kesempurnaan dan karunia semuanya milik Allah, maka Allah berhak untuk dipuji.

Manusia takut mati

Di antara tabiat manusia adalah lari dari kematian. Maka hendaknya kalau begitu kewajiban kita untuk siap-siap menuju kematian. Karena lari kemanapun tidak mungkin bisa lepas.

Kita wajib yakin bahwa kematian itu pasti, dimanapun kita berada. Yang kita pikirkan adalah bagaimana wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51935-allah-sangat-suka-pujian-surah-al-baqarah-243/